Financial Times mengidentifikasi pelaku peretasan ialah NSO Group asal Israel, dan WhatsApp mengkonfirmasi kabar tersebut.
Di anatara yang menjadi sasarannya adalah diplomat, pembangkang politik, jurnalis dan pejabat senior pemerintah.
Mengutip sumber yang mengetahui masalah ini, Guardian melaporkan, sebuah perusahaan teknologi Israel NSO Group meretas ponsel para pejabat Pakistan, termasuk para pejabat tinggi militer dan intelijen.
Perusahaan pembuat aplikasi mata-mata, NSO Group, menolak disalahkan atas kasus peretasan di seluruh dunia, termasuk para aktivis, politisi, dan jurnalis.
Ponsel Macron ada dalam daftar target yang diawasi oleh Maroko, perangkat lunak milik Pegasus NSO Group. Pemimpin Prancis pun langsung menyerukan penyelidikan.